PUTRI GUNUNG Merapi

Alkisah dahulu kala di pojok jawa Tengah bagian selatan berbatasan dengan pantai selatan yang terkenal keangkerannya, ada sebuah kerajaan besar yang wilayahnya meliputi keseluruhan Jawa. Mulai dari Jawa bagian barat sampai bagian Jawa Timur, bahkan sampai pulau Madura dan Bali. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang Raja yang licik tapi budiman. Licik terhadap lawan-lawannya, tapi budiman teradap rakyatnya. Makanya raja itu sangat dicintai oleh rakyatnya karena bisa menjamin kesejahteraan dan keadilan rakyatnya tetapi juga selalu bisa bertindak tegas terhadap musuh-musuhnya. Raja itu bernama Prabu Kajian panggilan khasnya adalah PKS alias Prabu Keadilan Sejahtera. Raja itu mempunyai seorang istri yang bernama Ratu Masiko dan seorang putri yang bernama Putri Kronik. Dengan dipimpin oleh Prabu Kajian, Kerajaan Prestasi bisa langgeng dan semakin memperluas daerahnya sampai ke pulau Sumatra.
Namun keinginan Prabu Kajian untuk memperluas daearah jajahannya itu terhalang oleh satu kerajaan yang sulit sekali untuk ditaklukan. Kerajaan itu berada di Sumatra Utara, Rajanya bernama Raja SiSinga Makan Pisang Raja. Dia punya pasukan yang sangat kuat dan sulit dikalahkan. Pasukan itu dipimpin oleh anaknya sendiri yang bernama Pangeran Opini yang sangat sakti luar biasa. Dialah lawan yang seimbang bagi jenderal Refleksi yang memimpin pasukan kerajaan Prestasi. Namun bukan Prabu Kajian kalau tidak bisa menyusun siasat jitu untuk menaklukan musuhnya itu. Bahkan dalam siasatnya kali ini dia tidak ingin menggunakan kekerasan. Dia hanya perlu mengorbankan putri satu-satunya untuk diperistri pangeran Opini, dan kemudian nantinya dia akan diperalat untuk melawan ayahnya sendiri. Tentunya ini adalah satu strategi yang sangat brilian. Tapi sekaligus sangat berbahaya terutama bagi keselamatan Putri Kronik anaknya sendiri.
Putri Kronik sendiri tidak menolak untuk dijadikan tumbal siasat itu. Putri Kronik adalah seorang yang terpelajar yang mengerti tugasnya untuk mengabdi pada negerinya dan rakyatnya. Dirinya adalah untuk kebahagian rakyatnya semua. Apalagi diam-diam dia sangat menantikan untuk bisa bertemu dengan Pangeran Refleksi yang menurut gosipnya GTG (Ganas tapi Ganteng). Dadanya bahkan selalu bertambah berdebar seiring dekatnya waktu yang telah ditentukan bersama ayahnya. Prabu Kajian sudah mengirim surat kepada Raja Sisinga Makan Pisang Raja bahwa dirinya tidak akan mengajak berperang lagi, tapi mengajakan untuk berdamai saja. Dan salah satu tanda perdamaian itu adalah dengan menikah anaknya dengan anak Raja kejaran Bah! itu.
Akhirnya jawaban dari Raja Singa diterima juga, rupanya Raja singa juga sudah bosan untuk berperang dengan bangsa Jawa. Bangsa Jawa menurutnya adalah bangsa yang payah dan susah untuk diajak berperang. Mereka selalu mengalah ketika diserang, “monggo” tapi ketika mereka lengah tiba-tiba muncul serangan ganas dari pasukan yang keliatannya sangat sopan santun. Maka diterima lamaran itu, lagian menurut dia, Pangeran memang sudah mustinya menikah karena usianya sudah cukup.
Pangeran Refleksi juga tidak menolak untuk dinikahkan, katanya daripada menjadi perjaka tua lebih baik menikah secepatnya. Lagian dia ingin menyaksikan sendiri lebih dekat kecantikan putri-putri Jawa yang sudah tersohor sampai ke Pulau Sumatra. Bahkan banyak Pangeran-pangeran Sumatra yang sudah memesan putri-putri dari Jawa untuk menjadi Istri mereka atau paling tidak selir mereka. Putri-putri itu kata mereka sangat halus kulitnya, halus juga perangainya. Tidak seperti wanita-wanita Sumatra yang suka menghardik suaminya, putri Jawa selalu bisa membahagiakan suaminya. Ketika mereka ditanya apa rahasianya, kebanyakan akan menjawab, “Ramuan Madura” sambil mengedipkan mata.
Acara pernikahan digelar merah, megah dan penuh kegemerlapan di Kerajaan Bah!. Dua raja yang tadinya bermusuhan kini tampak akrab dan bergandengan tangan. Sedang Putri Kronik benar-benar terpana dengan kegantengan dan kegagahan Pangeran Refleksi, ternyata pangeran itu lebih baik dari yang ia pikirkan selama ini. Begitu juga dengan Pangeran Refleksi, pertemuan dengan Putri Kronik untuk pertaqma kali membuat dia gugup dan salah tingkah, tidak seperti keseharian dia sebagai jenderal besar di medan laga. Rupanya benar-benar dia sudah takluk dibawah kaki Putri Kronik. Pesta penikahan itu berlangsung 7 hari 7 malam dengan melibatkan seluruh rakyat Sumatra Utara yang sangat gembira karena tidak ada lagi yang perlu ditakuti dari orang Jawa.
Namun setelah itu, Putri Kronik memulai aksinya. Di depan suaminya dia selalu bertindak manis, namun di belakang, siasat selalu dia laksanakan. Sementara itu Prabu Kajian selalu mengawasi dari luar. Karena sudah berdamai, banyak sekali rakyat maupun pedagang dari kedua belah pihak yang masuk tanpa ada lagi penjagaan yang ketat. Akibatnya banyak sekali intel-intel Prabu Kajian yang bebas mengobok-obok rahasia negara Kerajaan Bah! Saat waktunya tepat, Prabu memerintahkan seluruh pasukannya untuk menyerang kerajaan Bah! Dengan sekuat tenaga. Karena tidak mempunyai periapan yang kuat, kerajaan Bah! Akhrinya takluk di bawah kerajaan Prestasi. Namun Pangeran Refleksi kabur entah kemana, sembari selalu bertekad untuk mengobrak-abrik Prestasi dari dalam.
to all crews bulettin Prestasi 2004/2005
larilah sebelum kebalap!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA