Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Waiting for The Moon

Gambar
Sekarang, setiap bulannya, gue dan istri punya semacam ritual khusus, yaitu waiting moon. Alias nunggu istri kedatangan bulan atau tidak. Hal ini kami lakukan sejak kami ditinggal Ghaza ke surga dan kami menanti anak kami selanjutnya. Gue sih berharap bulan itu gak dateng-dateng lagi, dan itu berarti istri gue hamil lagi. Dan seterusnya punya anak lagi. Dan seterusnya bisa sedikit mengurangi kesedihan akibat ditinggal kakaknya. But you know, menunggu lebih gak enak ketimbang “melakukannya”. Hehe. Dan juga nungu saat ini lebih tertekan dari pada nunggu kehamilan pertama dulu. Namun ya mo gimane lagi emang kudunya harus menunggu dengan sabar kale... Sedihnya, serasa makin ditunggu anak yang ditunggu ga jadi-jadi. Liat aja rentang dari pangeran kecil kami yang tampan meninggalkan kami sampe sekarang udah ada 5 bulanan. Dan rentang gue melakukan ‘hal-hal resmi untuk mendapatkan anak’ udah ratusan, hem, mungkin udah ribuan kali. He. Tapi tetep aja die ga muncul-muncul. Gue ama istri sih hus

Marmut Merah Jambu

Gambar
Akhirnya kesampean juga beli buku raditya dika yang terakhir, marmot merah jambu. Padahal udah keincer dari beberapa bulan yang lalu. Baru kali ni aja kesampean karena ada dananya dan waktu. Istri juga pas baru baca judul pertama udah ketawa, suka. Malah bilang, “nih gini mas, bagus...bikin buku yang kayak gini lho..” Terus terang sejak kambing jantan muncul, aq udah beli bukunya. Bisa dibilang ngefanslah, Cuma ga sampe pengen minta tangannya lah yau. Hehe.. Kenapa suka ama bukunya? Ya suka aja ama cerita-ceritanya... jujur, apa adanya dan lucu. Dulu juga suka nulis nulis macem gitu dari SMA, Cuma ga terlalu diseriusin. Trus pas ke Mesir juga, sampe bikin bulettin Suara Gami yang isinya aneh-aneh. Mungkin kalo diliat heran juga di Azhar sukanya nulis yang gokil dan ga penting-penting. Tapi toh buktinya bulettin itu ‘katanya’ banyak yang suka. Malah alhamdulillahnya bisa jadi 2 buku: eniwei its cairo uncensored dan fatimeh goes to cairo... diterbitin Mizan. Walau ga jadi best seller

Allah By Request

Gambar
Seringkali kita berdoa namun rasanya tidak ada yang terkabul. Sebenarnya itu perasa an saja, atau keadaan yang sebenarnya? Sebenarnya ya bro and sis, kenikmat an Allah itu turun tidak berdasarkan apa yang diminta hambaNya. Seringkali yang ter jadi, Allah memberi kan segala sesuatu yang tidak pernah kita minta atau bayangkan sebe lum nya. Misalnya, bukankah Allah telah memberikan kita udara yang tidak pernah kita lihat untuk bernapas? Bukankah Allah telah menciptakan air asin menjadi garam untuk menambah kenikmatan segala makanan kita. Bukankah Allah selalu menggerakkan jantung, paru-paru, urat nadi, ginjal, hati untuk ke stabil an kehidupan kita? kesemuanya itu datang begitu saja, tanpa pernah kita minta sebelumnya. Lalu nikmat Allah mana lagi yang mau kita dus ta kan? Allahu Akbar! Berdoa sejatinya adalah senjata kaum Muslimin. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwasanya doa adalah perisai seorang mukmin. Lewat doa seorang mukmin bisa meminta kemudahan, mohon perlindungan, mengharap amp

Dustaku-Dustamu

Gambar
Dusta atau Bohong merupakan perkara yang berbahaya dan keburukan yang menjalar. Ia selalu berkembang setiap masa dan di mana saja kecuali orang-orang yang dirahmati Allah saja. Ia bisa merupakan dosa besar dan menjadi penyebab laknat Allah. Walau hukum asalnya dusta adalah dosa kecil. Namun biasanya seseorang yang berdusta akan menimbulkan dusta yang lain. Sehingga bertumpuk dan tanpa ia sadari ia lakukan tanpa merasa bersalah. Jika sudah demikian dusta itu akan menjadi dosa besar dan layak mendapatkan laknat Allah. Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada artinya dosa besar (di mata Allah) jika segera beristigfar (mohon ampun), bukanlah dosa kecil (di mata Allah) jika dilakukan secara terus menerus” Allah SWT pun berfirman: “Ketahuilah sesungguhnya laknat Allah bagi orang-orang yang dusta.” Lalu apa sih yang dimaksud dengan dusta? Imam Nawawi penulis buku Riyadhus Shalihin mengatakan bahwa Dusta adalah menceritakan sesuatu tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya, baik disengaja maupun tid

TDL Naek, Listrik Tetep Aja Mati

Gambar
Sejak tanggal 1 Juli 2010 lalu, TDL (Tarif Dasar Listrik) naek, aku pun seneng dengan pikiran, “wah kayaknya ga bakalan lagi mati lampu.” Namun sepertinya pikiranku salah karena belum ada seminggu dari tanggal kenaikan itu, listrik di daerahku sudah mati 2 hari. Tambah kesel karena 2 malem itu ada pertandingan bolanya. Padahal kalau tidak salah, di koran dan Tv, kenaikan TDL dimaksudkan untuk menambah modal PLN memperbaiki, membiayai, dan memperbaharui alat-alatnya sehingga per 1 juli tidak ada lagi byar pet. Terus mana buktinya. Atau aku salah paham. Mungkin yang PLN maksudkan adalah ‘tanggal 1 juli’ bebas byar pet, tapi setelahnya belum tentu. Atau yang bebas mati Cuma Jakarta, sementara daerah laen belom, nunggu giliran dulu. Kalo gitu ya jangan dinaekin dulu. Nunggu giliran juga gitu. Janjinya untuk tidak mati listrik lagi emang indah. Janjinya emang manis, semanis madu, tapi omdo! Dasar pejabat dan penguasa! Bisanya janji doank! Eits atau karena memang itu tujuannya, mereka menjad

Yang Penting Halal

Seperti biasa, saya dan istri ngobrol sejenak sebelum tidur malam. Tentu saja yang kami bicarakan bukan hal-hal yang berat. Hal-hal yang ringan saja, kami bahas dengan santai namun tetap serius. Terutama karena yang kami sering bicarakan adalah masalah masa depan keluarga termasuk upaya peningkatan ekonomi keluarga. Walau kita berdua bukan sarjana ekonomi, tentu saja ekonomi tetep dipikirkan sebaik-baiknya dalam batasan yang kami mampu lakukan. Sabda Nabi Saw manusia itu merugi kalau hari ini sama dengan hari kemarin. Dan celaka kalau esok hari sama dengan hari ini. Jadi kami harus selalu berjuang semakin baik untuk mendapatkan rizki. Baik dalam hal cara mendapatkan sampai bagaimana cara mengatur pengeluarannya. Terutama saya sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab terhadap nafkah istri dan anak. Bayangan kami, bila bulan kemarin dapat uang sejuta, maka bulan ini harus dapat sejuta lebih. Begitu seterusnya. Bukan karena kami rakus atau kemaruk tapi karena memang harus ada peningk