kupinang kau dengan minhahku

Kupinang Kau Dengan Minhahku
Benar, kuputuskan kan kupinang kau dengan minhahku, aku janji. Hal ini sudah aku pikirkan lama. Bahkan akupun sudah solat ikhtiar berkali-kali. Dan aku sudah memutuskannya bulat-bulat. Memang lebih baik uang yang kudapat ini kupakai untuk hal ini daripada kupakai untuk hal lain yang mungkin belum tentu bermanfaat dan bisa saja langsung habis dalam sesaat.
Tapi kalau uang itu aku gunakan untuk meminangmu, pasti manfaatnya akan berlanjut sampai nanti. Uang ini juga bisa kujadikan untuk menutup keraguanmu pada diriku dalam masalah keuangan. Kalau kau dulu masih ragu, apakah aku bisa menghidupimu nantinya, kini aku yang ragu kau tak mau menerimaku. Yah walau uang minhahku tak seberapa besarnya, namun aku yakin mampu menghidupi hidup kita.
Dulu, memang aku bingung minhah pertamaku aku gunakan apa. Teman-temanku sudah merancangnya dari dulu-dulu. Ada yang akan menggunakan untuk membeli peralatan-peralatan yang sudah lama diimpikan, sampai pada rencana mereka rihlah ke Sharm Syeikh yang bakal kesampaian. Sedang untukku, apa lagi yang aku harapkan kecuali dirimu di sisiku, apa lagi yang bisa aku impikan kecuali diriku menikah denganmu.
Maaf kalau aku terlalu berharap kau akan menerima diriku ataupun minhahku. Diriku dan minhahku memang berharga begitu rendahnya dibandingankan dengan yang lainnya. Minhahku memang tak seberapa, mungkin tak bisa menyewakan rumah yang cukup luas untukmu, atau perhiasan, baju, dan makanan yang kau butuhkan. Kau juga tak suka berlebihan bukan? Minhahku ini mungkin hanya cukup untuk makan kita sehari-hari dan membeli pulsa seharga 50 pound. Hehe..
Dan minhahku memang tak akan cukup jadi maharmu, karena dirimu berharga sangat mahal bagiku. Bahkan kalaupun seluruh minhah temanku dan minhahku dijadikan satu tak akan cukup untuk menjadi maharmu. Atau bahkan seluruh uang yang ada di dunia ini, dibanding dirimu semuanya tak berarti apa-apa. Bagiku..
Aku janji nanti akan kutambah dengan usahaku yang lainnya, kalau masih terasa kurang bagi kita. Aku tahu tidak mudah hidup berdua di mesir. Banyak sekali biaya yang harus kita keluarkan. Mungkin aku akan berusaha keras berusaha berjuang di bidang yang aku bisa geluti yang bisa menghasilkan uang. Mungkin juga dengan berjuang mencari musaadah yang berceceran di jalan-jalan (haha.. gak bakalan deh, percaya aku!)
Maka sekarang kabarkan pada orang tuamu di seberang, bahwa aku melamarmu dengan segenap hati dan jiwaku juga dengan segenap minhahku. Kabarkan pada mereka bahwa ada seseorang laki-laki yang mencintaimu setengah mati (bahkan mati-matian) yang siap menjadi suamimu. Kabarkan pada mereka bahwa ada seorang pria yang sedang berajak dewasa mencoba menyalurkan hasrat cinta secepatnya dengan tidak melanggar norma dan agama. Kabarkan pada mereka bahwa segala beban kehidupanmu nantinya akan ada manusia baru yang mencoba untuk menanggungnya. Kabarkan juga pada mereka bahwa akan ada yang juga ingin turut bertanggung jawab atas putri mereka.
Kuharap kau tak marah atas suratku, dan tidak menganggap diriku terlalu berani untuk secepat ini meminangmu. Kuharap juga surat ini tak mengganggu dirimu dan ujianmu. Anggap saja ini soal baru yang kau dapatkan dari teman untuk semakin siap di ujian nanti. Kuharap juga surat ini tak membuatmu mengeritkan kening begitu dalam dengan perasaan tak mengerti, mengapa aku yang meminangmu bukan yang lain yang mungkin jadi pujaanmu. Jangan juga surat ini membuatmu berpikir keras, kenapa aku yang belum mengenal dirimu lama, berani meminangmu.
Percayalah semua ini aku lakukan karena aku mencintaimu.
minhah=beasiswa
larilah sebelum kebalap!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA