Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Alim Tampang Culun

Gambar
Bulettin Fatawa Batam edisi 6 Setelah ada novel dan film Ayat-Ayat Cinta, banyak gadis yang mengidolakan Fahri sebagai lelaki idaman. Sesosok pria tampan nan rupawan dengan akhlak yang baik dan penampilan yang menarik. Fahri dielu-elukan dan dimimpi-mimpikan untuk menjadi suami-suami mereka. itulah, sang alim idaman para gadis. Ngomong-ngomong tentang alim tentu akan sangat sulit. Karena ini adalah masalah yang bersifat abstrak! Alias kagak bisa dinilai secara kasat mata telanjang saja. Sebagai manusia, kita hanya diberi ilmu minim dari yang di Atas. Apalagi untuk menilai ke¬spritualan seorang hamba, gak mungkin deh kayaknya! Ada kisah dari para Sahabat, saat berkumpul bersama dengan Rasulullah SAW. Ketika itu ada seseorang lewat di depan mereka, Nabi pun bersabda “Bagaimanakah orang itu menurut kalian?” Para sahabat berkata, “orang itu orang yang beruntung” karena pakaian yang dikenakannya saat itu memang menunjukkan keberuntungan. Kemudian tak lama lewat orang lain yang berpakaian lu

Milk on Shake

Gambar
“Ambil banyu wae, Nduk. Campurin ke susu sapi kita biar tambah banyak. Keuntungan kita akan berlipat ganda, Nduk.” “Eh ibu kok ngajarin yang jelek sih. Itu kan namanya menipu bu, gak boleh. Kalo ketahuan sama khalifah, bisa dimarahin kita.” “Ah khalifah ndak ada. Dia masih bobo di kerajaannya yang megah.” “Eh ibu belum tahu kerajaannya. Kan khalifah kerajaannya cuma selembar pelepah kurma.” “Ah terserah dia. Kenapa gak mau menggunakan kekuasaannya untuk mencari uang. Lha wonk para kades aja suka nilep uang.” “Dia itu khalifah yang adil, Bu. Gak mau menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya sendiri. Dia takut sama Allah, Bu. Takut akan siksanya di kahirat kelak.” “Ah akhirat kan masih kelak. Sekarang yo sekarang nduk. Kasian bapakmu, abis diPHK kini stroke. Siapa yang mau biayai pengobatannya kalo ndak kita.” “Tapi saya takut, Bu...” “Takut sama sapa. Kan dibilangin Khalifah pasti masih tidur. Lagian ndak mungkin dia mendengar sampe ke sini. Rumahnya kan jauh.” “Bukan takut sam

Aku emang tambah ndut, juga istriku

http://arifwita.multiply.com/photos/album/36

Mi Ayam Penyet

Udah deket isya, aku siap-siap ke masjid. Nyium jidat istri dan berangkat jalan kaki. Agak sakit jalannya, soalnya perut ini kerasa kenyang benget (hehe apa hubungannya ya?), tadi abis magrib sempet makan ayam penyet. Makanan favorit sebagian besar warga Batam. Di Batam orang kalo keluar cari makan pasti seringnya nyari ayam penyet atau ayam bakar. Sebagian yang lain makan makanan seafood karena seafood di Batam berlimpah, maklum pulau yang dikelilingi laut kan? Karena disini mayoritas warganya adalah pekerja jadi mereka jarang berkesempatan memasak sendiri di rumah. Apalagi yang masih jomblo-jomblo kebawanya pasti males. Kerja pagi pulang sore, udah keburu capek duluan. Tenaga abis tidak karuan. Walhasil hang out makan di luar terus jadi buruan. Hehe. Makanya pedagang makanan di Batam kayak ketiban pulung. Yang aku amati 4 bulanan ini, kayaknya kagak ada warung makan yang kagak laku. Walopun mungkin rasa makanannya biasa-biasa aja tapi yang beli tetep ada aja. Apalagi kalo warungnya

Shubuhan di Kairo

Sebenernya enggan banget bangun jam segini, masih sangat malem. Masih jam setengah empat pagi. Mana ini masih musim dingin. Dinginnya serasa menusuk tulang. Tapi demi asa dan cita-cita untuk naek ke tingkat kedua Universitas Al Azhar, aku kuatkan jiwa dan raga. Ceilee.. Bener masih dingin banget, abis buka selimut langsung gemeretek gigi ini. Lha biasanya anget-anget di Indonesia ini mah dingin abis. Bagai mandi di air es krim. Cuacanya mungkin sampe 10 derajat celcius. Atau lebih dingin. Who knows? Abang kelasku masih tergolek pulas di sampingku. Jangan pikir ngeres karena keterbatasan dana dan tempat, kita emang (terpaksa dan aku ga rela) tidur seranjang. Tapi ga ngapa-ngapain lho. Cuma tidur, lagian dia laki-laki. Tega sekali kalo sampe aku menodainya. Namanya Bang Alex, dia orang lampung juga. Udah lama di Mesir mungkin 7 taon, karena belajarnya juga emang nyante. Katanya belajar harus perlahan. Jadi satu taon kuliah harus ditempuh 2 tahun biar pelajarannya hapal luar kepala. Cuma

Jum'atan Kok Tidur

Tidak setiap hari begitu berharga hingga bisa meng¬hapuskan dosa seminggu sebelumnya. Tidak setiap hari doa dijamin dikabulkan dan pahala kebaikan dilipatgandakan. Tidak setiap hari muslim berkumpul memenuhi masjid. Tidak setiap hari shalat di masjid begitu berat untuk ditinggalkan. Juga tidak setiap hari ada khatib naik mimbar dan berkutbah. Ya, memang tidak setiap hari hari jum’at. Namun dalam kesempatan yang begitu langka didapat itu, kita masih belum bisa memaksimalkannya. Seringkali hari jum’at berlalu begitu saja tanpa bisa kita rasakan keindahan dan hikmahnya. Pada hari jum’at kita shalat ala kadarnya. Beribadah sekenanya. Sunnah dilupakan begitu saja. Mendengarkan khutbah jum’at pun terlena. Kaum muslimin kurang memperhatikan sunnah-sunnah Nabi sebelum shalat. Juga enggan segera datang ke masjid kecuali bila telah terdengar adzan kedua. Ketika telah berada di masjid pun tidak segera memenuhi shaf-shaf terdepan. Maunya di belakang dan pojok-pojok masjid. Dan parahnya ketika khat

Beda Idul Adha Indonesia-Mesir

Sebenernya ga jauh beda perayaan Idul Adha antara nyang terjadi di Mesir sama di Indonesia. Sama-sama ada sholat Ied dan potong qurbannya. Hehe. Pastilah. Nyang beda paling kalo di Mesir nyang merayakan Idul Adha orang Mesir, sedangkan di Indonesia ya orang Indonesia. Gt aja kok repot. Hehe Yang bikin beda kentara adalah pelaksanaan qurbannya. Di Mesir sangat merugi apabila yang memotong qurban diserahkan kepada orang lain. Pemotong qurban adalah si bapak yang mengeluarkan qurban. Jadi dipotongnya sendiri. Kalo bapaknya ga ada baru ke anak dst. Tapi diusahakan agar berkah bukan malah jatuh ke orang lain. Lebih afdhal gt kalo nyembelih sendiri, pikirnya, “lha wonk yang beli kita kok yg motong orang lain?” Nah, penyembelihannya sendiri ga jauh-jauh dari rumah mereka masing-masing. Padahal tau kan kalo di Mesir apalagi di Kairo rumahnya susun atau kerennya apartemen. Kalo ga memungkinkan mereka akan menyembelih di bawah rumah susunnya. Bias dibayangkan banyak rumah susun yang akhirnya ber

Obral Obat Kuat Mesir

Sebenernya malu juga buat iklan beginian diblog/MP. Tapi mau gimane lagi barang jualan titipan temen harus dijualin. Ntar dibilang kagak amanah lagi. Jadi buat kamu-kamu yang butuh/demen/kepepet ama obat kuat bisa pesen disini. Apalagi ini obat kuat dari Mesir ditanggung tokcer bin makyus. Itu kata yang pernah nyobain loh. Nah, karena stocknya ada banyak jadi aku obral aja ke temen-temen. Ga musti dipake sendiri lho, apalagi yang masih jomblo. Bahaya. Hehe. Bisa buat sourvenir, hiasan dinding, kado buat temen yang mau dinikah atau hadiah indah buat papahnya. Hehe Harga juga ga mahal-mahal dipatok, cukup seimbang dengan kualitasnya lah. Lagian kalo beli ke mesir buat beli tiketnya aja mahal. Hehe Untuk Batu Hajar Jahanm @gramnya Rp. 75.000 + ongkos kirim Untuk Minyak Kadal Mesir @sebotolnya Rp. 100.000 +ongkos kirim Harga di atas bisa (banget) dinego. Apalagi yang partai besar (misalnya Golkar, PDIP, hehe) Ini Comment beberapa temen yang udah pernah nyoba (semuanya udah nikah loh) Bang

Kambing's Story

Bulettin Fatawa Batam edisi 4 Idul Adha 3 hari lagi, tapi bau kambing udah menyeruak kemana-mana. Di samping masjid, di depan kelurahan, di lapangan. Jadi ingat saudara jauh kita itu, kasian benar ia setiap tahunnya. Tapi tidaklah mengapa, kematiannya akan disambut sukacita terutama yang mendapat bagiaannya. Dan pahalapun akan mengalir melalui darahnya dan berkahpun akan tercurah dari banyaknya doa. Anehnya tidak semua orang mau berkurban. Tapi jangan ditanya seberapa banyak manusia yang mau dagingnya (dasar manusia!). Sebagian yang enggan menunaikannya beralasan kalo sangat mubazir buang uang hanya untuk beli hewan yang bau. Lainnya beralasan uang sudah habis buat lebaran Idul Fitri apalagi yang mudik atau balik kampung. Yang lainnya lagi beralasan “untuk makan anak istri aja kagak ada, apalagi buat beli kambing?” Yang lebih malu Cuma bilang, “masih kredit motor ama kulkas, Pak.” Yang malu-maluin bilang, “saya ga tega...baunya kambing mirip saya.” Sebagian orang yang emang benar puny

Maryamah Kapau Part III

Sebenernya Maryamah Kapau lebih ingat dengan seorang pelanggannya yang dulu sering mengunjungi warungnya. Ia terlihat sebagai seorang pria yang sopan dan baik. Namun pria itu hanya diam ketika melihat Maryamah Kapau. Sedikitpun ia tidak disapanya atau sekedar diperlihatkan sebuah senyuman yang ia tunggu-tunggu. Ia hanya menatap sebentar padanya dan kemudian memberikan piring yang sudah berisi nasi kembali kepada Maryamah Kapau. Dulu pertama kali Maryamah Kapau heran melihatnya karena berbeda dengan pelanggan lainnya. “Kenapa kau balikan piring ini padaku? Bukankah di warung ini kau bisa memilih sendiri apa yang kau mau. Juga seberapa banyak yang kau inginkan?” tanya Maryamah Kapau waktu itu. Dan pria itu hanya mengerjapkan mata seraya berkata, “Aku sulit tuk memilih. Selalu. Mungkin kau yang bisa pilihkan menu hari ini untukku. Aku akan sangat senang.” Dan Maryamah kapau langsung melayang. “Bukankah selera kita mungkin berbeda? Nantinya aku salah mengambilkan apa yang kau mau?” Canggun

Mayamah Kapau Part II

Engkong Pi’in memberi isyarat mata (idih Engkong-engkong genit) pada Maryamah Kapau, kalo seorang pembeli datang (oh..kirain..). Ceritanya tak jadi dilanjutkan. Kalopun si Engkong jadi cerita masa lalunya yang panjang dan bertele-tele, tulisan ini berjudul Engkong Pi’in bukannya Maryamah Kapau. Hehe. Dengan cekatan, Maryamah Kapau menyiapkan makanan. Nasi dalam termos besar dipindahkan dalam piring. Nasi yang selalu hangat itu dibulatkan besar-besar dengan mangkok, tidak seperti mangkok cuci tangan, yang ini lebih besar 2 kali lipat. Di rumah makan ini Cuma nasi saja yang disiapkan, sementara lauk-pauk bebas dipilih dan diambil oleh para pembeli. Mungkin ini satu-satunya rumah makan padang yang prasmanan. Sistem prasmanan diambil Maryamah Kapau dari gaya penyajian makanan Jawa dan Sunda. Karena persaingan rumah makan sudah begitu dahsyatnya harus ada inovasi-inovasi baru yang lebih berani. Selain itu rumah makan kapau ini juga membebaskan pelanggan untuk menambah nasi sekali gratis. Ka