mosok sih dia belom punya sapa-sapa?

“masak sih belum punya siapa-siapa?”
“bener kok!”
“loh apa cowok lain rabun matanya, tidak melihat makhluk manis seperti dia.”
“semua orang tahu dia cantik luar biasa. Tapi karena itulah semuanya mundur.”
“loh kenapa?”
“mungkin semuanya berpikir sama. Bahwa dia sudah punya seseorang.”
“jadi tidak bisa diambil?”
“coba saja kau bayangkan. Gadis secantik dia tak punya siapa-siapa, mustahil!”
“iya, ya imposible banget. Yang di bawah dia jauh aja udah punya pemilik masing-masing.”
“itulah, makanya kita ngeri mendekatinya.”
“tapi kalo kita maju mungkin dia bisa membandingkan kita dengan miliknya.”
“ah, kau ni bagaimana. Kalo cewek macam itu, kau bisa bayangkan cowoknya seganteng apa?!”
“jauh ya sama kita?”
“pasti jauh banget, mungkin badannya strong, hidungnya mancung, tingginya mantap, orangnya pinter, bahkan bisa jadi keturunan orang bule.”
“itu berarti jauh dari strata kita kan.”
“jelas banget!”
“tapi kata kamu, dia belom punya siapa-siapa?”
“isunya sih gitu, tapi aku gak bisa bayangin cowok macam mana yang ada di benaknya. Cowok mana yang dia sukai.”
“mungkin aja seneng macam kita ini?”
“ngaco kamu! Ngaca dulu donk! Eh tau gak. Yang buruk aja minta cowok yang keren. Apalagi yang udah cakep kayak dia.”
“yah, luruhlah persendianku!”
“udah bunuh diri aja!”
“enak aja. Gak bisa gitu donk! Kita kan belum berusaha, masak mau nyerah begitu saja?”
“trus apa yang mau kamu lakukan!?”
“yah berusaha donk!”
“apaan usahanya.”
“punya ide gak?”
“huhh itu mah sama aja boong!
larilah sebelum kebalap!