Yahudi dan Sepak Bola

Mungkin itu kalimat yang selalu tergambar dibenak kita, bahwa Yahudi memang selalu haus darah. Walau entah sudah berapa liter darah yang ia tumpahkan di negeri munculnya 3 agama samawi itu, Palestina. Entah sudah berapa puluh ribu mayat bergelimpangan oleh peluru-peluru tajamnya. Entah sudah berapa puluh ribu rumah tergusur oleh traktor-traktor yang tak pernah pandang bulu. Entah.
Namun yang pasti adalah kebengisan tetap ada pada diri mereka. Kebengisan itu ada pada diri pemimpin-pemimpin mereka, tentara-tentara mereka bahkan pada masyarakat sipil mereka. Baik di dalam negeri Israel itu sendiri maupun yang masih berserakan tapi menduduki tempat-tempat strategis di dunia luar. Mereka akan selalu menjadi monster yang mengerikan dan menegakkan bulu kuduk kita dimana pun mereka berada. Sudah biarkan saja begitu.
Sekarang anggap saja konflik Israel-Palestina adalah sebuah perseteruan dua klub sepak bola. Dimana keduanya adalah musuh bebuyutan yang selalu saja berusaha saling mengalahkan dan tentu saja tidak ada di antara mereka yang mau mengalah. Lalu anggap diri kita-mau tak mau-sebagai penonton di luar lapangan atau di depan televisi. Kemudian anggap saja PBB itu wasit yang memiliki segala ketentuan peraturan persepakbolaan yang selalu melihat siapa yang bermain saat mengambil keputusan. Saat tim itu kecil maka hukum ditegakkan, namun jika itu sebuah tim yang besar-ogah-hukum dibuang. Terakhir mari anggap Amerika sebagai PSSI yan bisa ikut campur bukan saja untuk menghentikan pertandingan tapi juga membubarkan tim yang ada.
Nah, anda sebagai penonton bebas berteriak-teriak di luar lapangan atau di depan televisi anda. Terserah apakah itu teriakan sarkas atau kinayah, terserah anda. Asal satu saja: jangan sampai masuk atau memasukkan anda atau benda-benda (tajam, tumpul, lancip) ke lapangan. Lapangan musti selalu bersih dari penonton dan sampah. Kecuali kalo nanti pertandingan sudah bubar dan para pemain sudah saling bertukar kaos tapi selama pemain kedua im amasih bermain, anda tidak dibolehkan masuk ke lapangan. Kalo anda ngeyel mau masuk lapangan, anda akan ditangkap oleh polisi bayarannya PSSI. Mungkin anda akan hanya sekedar digebuki, disetrum atau paling banter dimasukkan penjara tanpa ada persidangannya.
Di luar lapangan, anda boleh kesel, boleh mangkel dan boleh jengkel setengah mati sama 2 klub itu. Entah yang mana yang akan anda pilih dan anda beri taruhan. Anda mungkin akan jengkel dengan permainan monoton yang mereka peragakan. Atau mungkin anda sebel banget, melihat pemain yang keliatannya tidak begitu becus dalam menendang bola yang kadang membuat anda pengen menendang bola itu sendiri ke gawang lawan. Atau mungkin anda mangkel terhadap pelatih yang membuat strategi yang sangat buruk, sehingga tim pilihan anda selalu kebobolan dan tidak bisa membalasnya. Yang pasti aturan maennya bukan anda yang pilih.
Kalau yang terjadi adalah permainan bola antara David dan Goliath, maka kemungkinan besar kita hanya seperti penonton yang terus saja menonton sambil sekali-kali menangis atau marah saat jagoan kita kalah atau terkapar dan terluka parah. Kita akan selalu berteriak di luar lapangan tanpa bisa menggantikan pemain yang cedera. Kita hanya terus memaki dan menjelek-jelekkan tanpa bisa menggantikan pemain yang sudah tak kuat berlari. Bahkan kita tidak bisa memberikan minuman pada mereka. Karena kita cuma penonton!
Yang kita lakukan-selalu kita lakukan-adalah hanya menonton pertarungan itu diluar lapangan sambil sekali-kali mengkritik dan mengejek pemain yang-kita anggap-tidak bermain dengan baik. Apalagi kalau ada yang melakukan blunder sehingga gawangnya kebobolan. Atau malah bunuh diri ke gawang sendiri. Kita hanya bisa teriak ya teriak! Karena kita bukan siapa-siapa di pertarungan bergengsi itu.
Kalau saja kita adalah salah satu pemain tim itu. Kalau saja kita adalah offisial atau pelatih tim itu. Kalau saja kita wasit itu. Kalau saja kita adalah salah satu anggota PSSI pasti dan pasti persoalannya bisa laen. Pasti persoalannya akan berbeda. Pasti.

larilah sebelum kebalap!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA