Mengejar EMas-EMas


Semua orang dalam hidup ini pasti pengen mencapai keberhasilan/kesuksesan yang setinggi-tingginya. Kalo ibarat mimpi, mimpi yang setinggi langit deh. Tapi awas menabrak pesawat-pesawat ya. Hehe. Kesuksesan itu sendiri berarti ‘derajat keberhasilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya’. Entah itu kesuksesan memenuhi kebutuhan material dan fisik maupun kesuksesan memenuhi kebutuhan spiritual baik secara kualitas maupun jumlahnya.

Mengejar kesuksesan hidup memang merupakan pekerjaan setiap orang. Tiap hari yang dilakukan orang adalah mengejar kesuksesannya masing-masing. Ada yang pergi ke sekolah untuk belajar, mengejar nilai yang baik dan kelulusan studi. Ada yang pergi bekerja ke kantor untuk mencari uang. Ada pula yang pergi ke sawah untuk mencari kodok. Hehe. Masing-masing berupaya sekuat dan semampunya untuk meraih yang diinginkannya itu.

Nah, yang menjadi permasalahan adalah, kesuksesan itu kerap kali terasa sesuatu hal yang tidak mudah atau bahkan sangat sulit sekali untuk dicapai. Bahkan bagi sebagian orang terasa sebagai hal yang tidak mungkin dapat dicapai. Apalagi kesuksesan yang berkenaan dengan material dan finansial. Ya mencari uang apalagi emas sangatlah susah. Apalagi di jaman sekarang ini dimana ada krisis moneter dunia.

Bisa jadi sulit karena keadaannya memang sulit. Misalnya berasal dari keluarga miskin dengan penghasilan yang tidak menentu tiap harinya, orang yang terbelakang mentalnya, atau tinggal di tempat terpencil yang kurang fasilitasnya. Juga banyak hal lain yang menjadi penghalang seseorang untuk meraih kesuksesannya.

Namun jangan khawatir bin was-was bro. Bila ada banyak jalan menuju Roma untuk nonton sepakbola. Maka pasti ada banyak jalan pula untuk menjadi sukses. Ini dia kita kasih bocorannya.

Ada beberapa cara bikin orang sukses materialnya:

Pertama: kesuksesan yang berasal dari peninggalan jerih payah orang tua. Misalnya, Ucok berasal dari keluarga kaya. Orang tuanya memiliki perusahaan besar yang bergerak di bidang penggorengan kerupuk jengkol. Ya karena dia dapet warisan yang buanyak bahkan perusahaan itu diberikan padanya. Jadi deh dia kaya.

Kedua: Kesuksesan yang berasal dari kebetulan. Misalnya ketika Ahmad sedang jalan-jalan di sawah, eh ketemu ama karung yang isinya emas berlian. Trus dijual tuh emas berlian buat modal usaha. Sukses deh karena modalnya gede. Atau Susi yang udah lulus kuliah mendapatkan bantuan dan dukungan dari seseorang ‘inside’ untuk masuk menjadi pegawai negeri.

Ketiga: Kesuksesan yang berasal dari nol. Semua ia dapet karena kerja kerasnya sendiri. Misalnya Pak Bill Gates, si pendiri perusahaan komputer terbesar di dunia Microsoft. Ia adalah sesosok tokoh sukses yang bekerja keras meniti kariernya dari bawah dan benar-benar dengan kemampuan dirinya sendiri. Dari bikin komputer sendiri kecil-kecilan di rumahnya, trus sampe punya perusahaan multiraksasa. Dijamin deh di dunia ini tidak ada orang yang tidak kenal dengannya.

Ketiga cara itu bisa elo praktekan semua loh. Yang punya orang tua kaya ga perlu tensin dan malu menerima perusahaan atau apapun bentuknya. Toh mereka sudah berusaha keras untuk itu. Dan tentunya mereka lebih senang memberikannya pada kita, anaknya. Harta yang berlimpah ga akan dibawa mati dan bila diberikan sebagai warisan untuk anak cucu pasti lebih bermanfaat. Lagian daripada elo ngemis-ngemis di jalanan, mending ngemis ama ortu. Hehe.

Asal ya, elo berupaya keras untuk tetap melanggengkan perusahaan itu bahkan sebisa mungkin memajukannya. Misalnya yang tadi cuma bekerja di bidang penggorengan kerupuk jengkol, bisa merambah ke kerupuk kulit, kerupuk udang dll. Untuk mewujudkan semua itu elo bisa mulai belajar dari pengalaman-pengalaman ortu gimana trik mereka dalam bekerja.

Kedua, yang kesuksesannya berasal dari kebetulan. Yang nemu emas berlian ya banyak-banyak bersyukur sama Allah. Kan berarti rejeki nomplok. Sapa tau emang karungnya turun dari langit. Hehe. Tapi jangan lupa cari informasi, sapa tau tuh karung emas berlian ada yang punya dan kebetulan jatuh ga disengaja. Jadi miskin lagi deh loe.

Untuk yang bekerja karena bantuan orang dalem juga gapapa gamama kok. Asal elo emang cocok di sana. Tentunya karena elo juga punya kapabilitas dan skill di tempat kerja itu. Misal elo punya ijazah sarjana pendidikan, ya ga usah keder kalo dibantu masuk dinas pendidikan di daerah elo. Asal elo bisa tanggung jawab aja baek-baek atas amanat yang udah dimudahkan untuk diberika pada elo.

Nah untuk yang terakhir emang terasa lebih memuaskan. Soalnya emang didapet dari kerja keras dan perjuangan diri sendiri. Saat seseorang bekerja dari bawah, dari nol, dari ga punya apa-apa hingga akhirnya sukses tentu bahagianya menjadi tak terkira. Dari miskin, mau pipis aja (misalnya saat ke pasar) ga bisa di WC umum karena ga ada duit jadi punya WC umum dimana-mana. He. Atau yang tadinya ga punya kendaraan, setelah sukses, garasinya penuh dengan sepeda onthel. Hihi.

So, kalo boleh gue saranin nih ya, cara menjadi orang sukses mulailah mencoba dari cara ketiga. Usaha sendiri menuju kesuksesan dengan penuh keteguhan hati dan kekerasan tangan (apaan tuh?). Cobalah untuk belajar pantang menyerah dan bekerja tak kenal putus asa. Maju terus pantang mundurlah. Yah, sampe elo bener-bener merasakan pahit getir, susah senangnya mencari kesuksesan itu. Kemudian bila gagal, baru ambil cara sukses nomor kedua. Meminta bantuan orang-orang dekat (yang kebetulan sudah sukses duluan) dan mencoba keberuntungan jalan-jalan ke sawah. Hehe. Bila pun gagal dan kebetulan elo anak orang kaya, jangan ambil cara sukses no pertama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA