untung saja..

“Wah, untung aku tak jadi mencintaimu. Kalau tidak, aku bakal sakit hati banget kalau kamu sering disapa orang. Bahkan kalau kau sampai membalas sapaannya.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu. Kalau tidak aku bakal marah besar pada setiap orang yang mencoba meng­godamu. Bahkan kalau sampai kau tergoda dan membalasnya dengan hal yang sama.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu. Kalau tidak aku pasti akan sakit hati banget saat kamu berjalan dengan cowok laen. Walau untuk seribu alasan dan urusan apa-pun.”
“Untung aku tak jadi mencintaimu. Kalau tidak, pasti aku akan cemburu berat melihatmu banyak bercakap dengan orang laen. Apalagi disertai senda gurau sampai memperlihatkan barisan gigimu yang putih indah.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu. Kalau tidak pasti mukaku akan marah memerah padam melihatmu tersenyum pada orang lain.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, jadi aku tak perlu memikirkanmu dirimu setiap saat, setiap waktu.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, jadi aku bisa memikirkan keadaanku sendiri dan berusaha untuk maju.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga aku mampu melirik orang lain dan mencoba membandingkannya denganmu. Kalau sudah cinta tak mungkin lagi aku bisa membandingkanmu dengan siapapun di dunia, kau pasti sudah selalu kuanggap sempurna.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga ujian-ijroat-urusanku bisa terus berjalan tanpa terus memikirkanmu. Kalau saja aku mencintaimu-entah apa yang terjadi padaku.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga aku tak perlu jengah saat mendengar seorang pria melamarmu.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga aku tak perlu menangis pilu saat kau menerima lamaran itu.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga aku tak juga bisa tersedih berminggu-minggu saat kau telah menentukan waktu pernikahanmu dan surat undanganmu sampai di tanganku.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaimu, hingga aku masih berani datang ke pesta pernikahanmu.”
“Untung saja aku tak jadi mencintaiku, hingga aku masih sanggup menatap bola mata sembabmu padaku. Entah apa itu, bahagialah sekarang dengan pasanganmu.”
“Untung saja....”

Buteq belom tentu njero

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA