Kambing Aja NGorbanin Dirinya


“Pak Bendot, Lusa kan sudah lebaran haji… usia kita nampaknya semakin pendek saja ya?” kata Pak Cempee hari ini, kepada rekan sekandangnya.

“Bapak khawatir ga kalo jadi sembelihan manusia juga?” tanyanya lagi. Yang diajak bicara, sedang makan dengan lahap.

“Wah kenapa harus khawatir, saya mah malah seneng kalo tahun ini saya jadi dipotong. Ini impian saya sejak kecil. Sejak saya dilahirkan kedunia ini.” Jawab Pak Bendot sambil memakan daun nangka yang digantung dekat sebuah tiang kandang.

“Loh bukannya Bapak mustinya harus sedih karena meninggalkan dunia?”

“Kenapa harus sedih, lha wong di dunia ini saja kita Cuma di kandang-kandang saja. Ndak pernah ke Mall, ndak pernah ke bioskop. Mending dipotong, nanti kita masuk surga.”

“Apa di surga ada tempat buat kita pak, para kambing?” Cempee garuk-garuk tanduk.

“Lha jelas ada..” Jawab Pak Bendot yakin.

“Tapi dalam kandang juga kan? Sama aja dunk dengan keadaan kita sekarang.”

“Ya jelas beda. Nanti di surga kita akan dilepaskan sebebas-bebasnya. Makan rumput mana saja yang kita maui, ngemil daun pepohonan apa saja yang kita suka.”

“Trus ntar dipotong kalo kita udah gemuk kan?” tanya Cempee penasaran.

“Wah untuk selanjutnya, Mpee..saya kurang tau..hal-hal yang kamu tanyakan kan masalah ghoib. Mana saya tau...yang saya tau sekarang adalah saya musti makan banyak. Biar gemuk. Biar kalo ada calon pembeli lewat, dia milih saya.”

“Kalo saya, malah milih mengkuruskan diri saja pak, diet. Biar saya ga dipilih. Hidup saya pun bisa panjang.”

“Weleh-weleh, menjadi pilihan itu membanggakan loh...seperti Nabi Ibrahim yang dipilih Allah untuk menyembelih anaknya. Seperti seseorang yang dipilih menjadi lurah di kampungnya.”

“Saya belum mau mati pak, saya belum kawin. Bapak sih enak pernah punya bini....”

“lha masalah dipilih ndak dipilih itu bukan masalah kamu sudah kawin atau belum. Ini soal kepantasan. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim itu ndak sembarangan diberikan. Allah sudah tau Nabi Ibrahim bakal melaksanakan perintahnya. Dan Nabi Ismail juga akan sabar menerimanya.”

“Dengan mengorbankan jiwanya pak? Kalo saya mah ogah. Hidup ini masih punya arti yang lebih dari sekedar mengorbankan diri pak.”

“Lha terus menurutmu, sebagai seekor kambing ada arti yang lebih penting selain dikurbankan, dimakan, disate sama manusia?”

“Ya ada..misalnya kita buat aduan gitu...”

“Waladalah, ngawur kamu, berarti kamu keluar dari kodratmu sebagai binatang ternak yang yang diasuh dan dibesarkan untuk diambil dagingnya...harusnya kamu harus merasa bangga, dari ribuan jenis hewan di dunia hanya kita, para sapi dan para unta di Arab sana yang bisa dikurbankan. Lain itu tidak.”

Cempee terdiam, sedikit mengiyakan tapi meragukan.

“Yang benar Pak bendot, seistimewakah kita dibanding hewan lain?”

“Lho ya bener. Saya denger semua ini dari ceramah ustadz di masjid itu. Itu loh yang jenggotnya sama panjang dengan jeggot kita/..”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA