Ikhwan VS Salafi

Sebenarnya udah lama pengen nulis makalah lebih terperinci soal masalah ini, namun karena ga ada waktu (sok sibuk) ga sempet-sempet deh. Hingga suatu ketika ada kesempatan chatting dengan seorang kawan dulu.
Masalah Ikhwan VS Salafy/Salafi ini sungguh pelik dan rawan, hingga harus hati-hati membahasnya. Salah-salah malah membuat perseteruan baru atau keributan baru. Maka sikapku disini ambil yang tengah-tengahnya. Smoga bisa dipahami oleh semua.
Berawal dari chatting dg seorang teman lama yang sekarang tinggal Dan bekerja di Bandung. Dari tema-tema remeh mislnya pernikahanku (Soal yng rajin ditanyakan kawan-kawanku yang masih jomblo, he..) hingga akhirnya nyerempet2 kemari..makanya langsung aku gunakan kesempatan untuk bertanya.

akurries: Btw ikutnya Liqo atau durus ente?
akurries: (maap lo, cuma nanya
BangAhmad: bedanya apa?
akurries: kan sekarang kata temen ada bedanya
akurries: kalo liqo =PKS, Ikhwan
akurries: durus=salafy/salafi
akurries: itu di indo lho
BangAhmad: oh, ana lbh sk durus
akurries: he, udah ketebak ko dari awal
BangAhmad: klo liqa' kdg mslh akhi
BangAhmad: kdg bcr hal2 yg tdk dketahui
BangAhmad: tgntg yg isi sapa
akurries: jadi ente bukan akhi2?
akurries: he
BangAhmad: mksdnya?
akurries: emang lebih bagus/mantap yg durus
BangAhmad: ana akhuka
BangAhmad: bukn akhuka2
BangAhmad: 
akurries: cuma ati2 aja kemakan bahasa dan istilah
akurries: yang saya cermati di indo agak gitu terutama bagi yang masih awam
BangAhmad: hm,jazaakallaahu infonya
akurries: misal ni antar akhi ikhwan dg akhi salafy
akurries: kadang yg satu ga mau bilang akhi fillah ke yg lain
akurries: trus kalo ga bilang akhi fillah walo beda kelompok trus akhi apa dunk? (masak akhi setan?)
BangAhmad: segitunya?
akurries: alhamdulillah kalo ente blum kerasa
akurries: biasanya kalu udah deng-deng...suka gitu
BangAhmad: deng-deng?
BangAhmad: hm,ana msh awam sih
akurries: deng-deng itu sleg
akurries: jadi kan kita ga liqo ni, kita durus
akurries: nah kita anggap sleg dng akhi ikhwan
akurries: ribut dah
BangAhmad: di ikhwan ada durus jg lah
akurries: nah keributan itu jadi bogem mentah buat islam sepenuhnya
akurries: (inget durus ama liqo sama-istrilah yg seringnya mana yg digunakan aja yg beda)
akurries: aq suka bingung juga kalo ada yg nanya
akurries: kok islam pecah2 sih?
BangAhmad: hm,klo yg ana rasa dl ikut liqa', itu yg isi dari tmn2
BangAhmad: nah,ana ada mslh di sini..
BangAhmad: kdg yg ngisi g begitu ngerti apa yg diisikan
akurries: kalo liqo bawahan emang yg isi temen sendiri
akurries: kan bilangnya addinu nasihah
akurries: lillah, lirrasul, li jamiil muslimin
akurries: itu aq jelasin dari segi pendapat mereka lho bukan aq
BangAhmad: iya,tp yg dikasi hrs ilmu dong
BangAhmad: bkn ijtihad
BangAhmad: klo blm pnya ilmu, bilang ga tau .. itu setengah ilmu
BangAhmad: oh, ok
BangAhmad: 
akurries: lagipula (masih menurut mereka) apa yng mereka katakan itu bukan ijtihad tapi pendapat
akurries: misal mereka baca 1 ayat, menurut pendapat saya bla, bla...
BangAhmad: nah, itu mslhnya
BangAhmad: qiila wa qaala (ada yg ngomong begini, ada yg ngomong begitu, nyatut dari orang lain, ga tsabit asalnya, Pen)
akurries: yah itu kekurangan mereka
akurries: nah yg sering jadi kekurang kita adalah tidak bisa memahami maunya mereka
BangAhmad: mksdnya?
akurries: kan mereka (kalo aq liat) pengennya durus tuh mudah, singat, padat, berargumen. Nah sementara durus kita kan lama, berjam-jam (waktu mereka seringkali mepet karena kerja dsb), lha kan emang ndak bisa nyambung 2-2nya
BangAhmad: kan tmsk 6 perkara menuntut ilmu: wktu yg panjang
akurries: haha, tau berapa kali para sahabat mendengar ucapan Rasulullah Saw? (Rasulullah hanya bersabda pendek-pendek dan cuma sedikit dalam tiap pertemuan. Ga butuh waktu lama tuk mengajari orang)
BangAhmad: buru-buru dlm menuntut ilmu itu mslh
akurries: Coba berapa ayat saja yang dihapal para sahabat (Para Sahabat lebih getol ngejalanin ayatnya daripada ngapalinya. Kalo bisa dua-duanya ya lebih bagus) ketika muaz bin jabal dikirim ke yaman apa itu karena muadz hapal alquran, bisa ushul fiqih dll atau hapal ribuan hadist?
BangAhmad: klo hadits, insyaallah ya (soalnya dkt dgn rasul). Eh, sunnah ding
akurries: Oke, banyak hadist (walo berapa harus masih diklarifikasi) apa itu bisa mencukupi atas semua masalah yang Beliau dapat di Yaman?
BangAhmad: spt ptnyaan yg dia dpt
akurries: makanya ditanya sama Rasulullah dengan apa kau menghukumi kaummu yg baru?
BangAhmad: Dg al qur-an, as-sunnah, ijtihad
akurries: Ya, Muadz menjawab itu
akurries: tapi apa ada yg tau berapa ayat alquran diturunkan wktu itu yang telah beliau hapal (berikut penafsirannya), berapa sunah sudah dihapal, atau malah lebih banyak yg beliau ijtihadkan?
BangAhmad: tp klo di sini ana rasa durus jg g lama2 amat
akurries: (santai lo rif, ini aku masih pake logika mereka, hehe)
BangAhmad: mmg sih yg dipelajari bs jd blm 1 bab per pertemuan
Akurries: berarti lama juga kan?
BangAhmad: 
akurries: nah kalo ternyata bukan lamanya waktu yang jadi masalah bagi para liqoi (org yg ikut liqo) Lalu apa sebenarnya masalah yg terpokok hingga
memilih cara mereka dan menghindari cara kita berdurus?
akurries: atau misal kasus nih..pernahkah ente ngajak mereka (sesorang aja) ikut durus sama ente lalu kalau mereka menolak apa alasanya?
akurries: sebaliknya pernahkah mereka ngajak ente balik belajar liqo lagi
dan kalo ente menolak apa alasan terpenting ente?
BangAhmad: hm
BangAhmad: apa dong?
akurries: (inget lo jgn seius2)
akurries: he
BangAhmad: insyaallah ttp serius
akurries: nah inilah yang kurangnya kita suudzunnya kita lebih besar ketimbang usaha kita untuk ishlah atau paling tidak menccari jalan keluar
akurries: makanya kita selalu aja tetep lirik2an tapi enggan menyapa, menatap tapi sulit tersenyum, tertawa tapi trus mencibir
BangAhmad: hm
akurries: trus kalo masing2 masih kekeuh (memegang teguh) dg pandangannya masing2 coba bisa ketebak ga ssiapa yang masuk surga sapa yang masuk neraka atau sapa duluan sapa di surga?
akurries: lalu bagaimana dengan yang tidak di kedua hal itu? dan bagaimana nasib non muslim?
akurries: apakah ketika Rasulullah tau ada orang munafik di masjidnya lantas Rasulullah Saw mengusirnya?
akurries: dan apakah bila ada yang terang-terangan menantang perang kepada Rasulullah saw, tidakkah rasulullah tetap tersnyum padanya, dan tetap mengajaknya baik2 kepada Islam?

-Kalau Rasulullah masih saja bersikap baik pada musuhnya dan sapa saja yang memusuhinya kenapa kita tidak begitu pada yang sebenarnya mencintai kita?

-Kita selalu menggembor-gemborkan mengikuti sunnahnya (dari semua kelompok itu) lalu adakah sunahnya yang mengajarkan utnuk memusuhi saudaranya seiman?

-Kalau toh kita (kelompok kita) paling benar..kenapa kita tidak mengajak kelompok lain menuju kebenaran yang sama, bukan malah mengacuhkannya tau sekedar membicarakannya di belakang dg sesama?

-Kalau kelompok kita terjanjikan masuk surga, tidakkah kita ingin mengajak kelompok lain ke surga bersama kita?

-Apakah perbedaaan cara mendapat ilmu mempengaruhi cinta kita pada Islam dan Rasulullah Saw?

-Apakah kita tega mengatakan kita umat Rasulullah sementara kita lebih mencintai guru2, masyayih, murabbi kita lebih dari beliau Saw?

Komentar

Anonim mengatakan…
I would like to exchange links with your site achoerz.blogspot.com
Is this possible?
Unknown mengatakan…
kesimpulan ente benar. mudah ko cari yang ga bener. pokoknya kala ia ngaku bener sih ga papa tapi kalo sudah ngaku bener sendiri yang lain salah itu yang ga bener. salam..
Jasa SEO mengatakan…
blog walking

Postingan populer dari blog ini

ULANGAN PAI KD I DEMOKRASI DALAM ISLAM SEMESTER GANJIL KELAS XII

SOAL HARI KIAMAT XI IPA