ngaji 2
Jadi gitu. dan itu dulu. Syekhku Ahmad sudah tak lagi mengajarku. Kadang kita masih saling bertemu dan saling menyapa. Tapi just say hello, "Kaifa Haluk?" "Ruh fein?" "Masuftuka mundzu zaman..." Jelas aku merasa kehilangan, beliau sudah seperti temanku sendiri. Bagusnya orang Mesir itu begitu. Sekali kenal, dia tidak akan pernah mau melupakanmu. Jadi ingat seorang kawan yang baru saja kenalan, dia sudah tak canggung lagi membawaku kemana-mana sekaligus menawariku makanan dan lain sebagainya. Tiap hari bahkan hampir tiap berapa jam, dia akan miscall. Gak membutuhkan jawaban atau balasan. Hanya miscall aja. Sekarang rumahku pindah lagi. Tepatnya di daerah Hayl Asyir, Madrosah. Di belakang Pasar tradisional Asyir. Memang sih jauh dari teman-teman IKMAS lainnya. Bagusnya di situ lebih tenang. Dan orang Indonesia yang tinggal cuma di rumah kami saja. Aku serumah berempat. 3 yang lain anak baru. Namanya aneh-aneh, kamu mau tau? Aroel Sharon, Mardhi Sapulidhi dan