Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2006

ngaji 2

Jadi gitu. dan itu dulu. Syekhku Ahmad sudah tak lagi mengajarku. Kadang kita masih saling bertemu dan saling menyapa. Tapi just say hello, "Kaifa Haluk?" "Ruh fein?" "Masuftuka mundzu zaman..." Jelas aku merasa kehilangan, beliau sudah seperti temanku sendiri. Bagusnya orang Mesir itu begitu. Sekali kenal, dia tidak akan pernah mau melupakanmu. Jadi ingat seorang kawan yang baru saja kenalan, dia sudah tak canggung lagi membawaku kemana-mana sekaligus menawariku makanan dan lain sebagainya. Tiap hari bahkan hampir tiap berapa jam, dia akan miscall. Gak membutuhkan jawaban atau balasan. Hanya miscall aja. Sekarang rumahku pindah lagi. Tepatnya di daerah Hayl Asyir, Madrosah. Di belakang Pasar tradisional Asyir. Memang sih jauh dari teman-teman IKMAS lainnya. Bagusnya di situ lebih tenang. Dan orang Indonesia yang tinggal cuma di rumah kami saja. Aku serumah berempat. 3 yang lain anak baru. Namanya aneh-aneh, kamu mau tau? Aroel Sharon, Mardhi Sapulidhi dan

ngaji

Gambar
kemaren aku ngaji. ngaji sendiri sih biasa karena kita disini emang terpacu untuk mengaji. muqoror kita banyak, 6 juz kalo tak mengaji tiap hari mana bisa mengejar? biasanya aku mengaji sendiri, baca qur'an, pahami, hapalkan. kadang sulit, kadang mudah. kadang cepat kadang lambat. tergantung mood, rasa, perasaan, akal. namun dekat ujian, hapalan kutancap. dan kemaren itulah saatnya aku ngaji lagi. maksudku ngaji dengan syaikh Mesir. dulu pas tingkat satu dan dua, aku juga ngaji. dengan seorang syaikh namanya Ahmad. orangnya suka senyum, ramah tapi galak kalo ngajar. tangan, kaki, paha, telingaku sudah habis dipukuli dia atau dijewer. gak terlalu sakit sih, cuma ya sakit juga. kadang kalo tak ada kayu rotan pun jadi. rupanya mungkin syeikh tau pepatah itu. tak ada kayu, rotanmu jadi tuk memukuli. aku pernah lho sampe hampir menangis. ceritanya kan kita selalu ada ujian setiap beberapa bulan sekali. gak tentu. kalo aku habis satu juz, kita berhenti menghapal, murojaah lalu imtihan. k

Oul Tani, Trust Me!

Gambar
Oul Tani,Trust Me! “Kamu tau cerita temen di Bawabah kamaren?” “Cerita yang mana ya?” “Mosok kamu belom tau sih? Itu lho yang katanya diganggu sampe pingsan?” “Oh itu. Yang katanya dihip¬notis sama orang Mesir ya?” “Aku dengernya sih diganggu aja, gak tau diapain. Tiba-tiba pingsan aja.” “Lha pingsannya karena apa? Kalo dihipnotis kan mungkin aja.” “Masak di Mesir ada juga yang ahli menghipnotis orang? Kalo di Indonesia sih percaya.” “Jangan salah, dulu kan di sini pusatnya para ahli sihir!” “Itu pan jamannya Nabi Musa.” “Sekarang juga masih banyak. Kejadian orang yang kecopetan di bis juga seringnya karena dihipnotis.” “Hipnotis itu sebenarnya apaan sih? Ane belum begitu ngerti.” “Hipnotis itu menyerap pikiran orang untuk dikendalikan.” “Oh, jadi kita gak bisa berpikir ya?” “Yup. Tapi itu cuma beberapa saat aja. Setelah itu kita akan sadar kembali.” “Mirip ama tidur gak?” “Hm.. Gitu deh. Pastinya kita gak inget apa-apa.” “Diapain sih?” “Kalo yang udah ahli tinggal mainin mata aja. Se

MLM (married Love Money)

Sewaktu ade’ kelas gue yang baru nikah pas mau be¬rang¬¬kat ke Kairo memutus¬kan untuk bekerja dan berbis¬nis, gue jadi mikir. Seperti yang dulu pernah dibilang, gue tuh telmi, jadi loading¬nya rada lama. Nah setelah mikir lama itu, jadi dapat kongklusi alias hasil pemikiran gue. Orang berpikir kan supaya dapat hasil, solusi dan peme¬cahan atas sebuah persoalan. Kalo kita mikir cuma untuk iseng, lebih baik jangan deh, ntar malah kepikiran macem-macem. Mikir sendiri terbagi menjadi dua, pertama; berpikir macem-macem. Semua hal dipikirin. Yang kedua, berpikir satu macem; ya cuma satu macem aja dia mikir. Kadang kalo kita banyak berpikir macem-macem, suka¬nya juga bertindak macem-macem. Sebaliknya kalo kita fokus untuk mikirin satu macem aja, konsentrasi kita akan terpusat dan bekerja di satu titik itu. Selanjutnya apa yang kita kerjakan pas¬ti cuma tuk mewu¬jud¬¬kan apa yang udah kita pikirin itu. Pastinya, kalo kita cuma ngerjain satu hal, pekerjaan itu bisa cepet kita selesain. Tapi ka