Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2005
Gambar
laut alexander 
Gambar
kerajaan mesir 
Panggul Bukan pinggul Panggul kena pikul Apa kena pukul? Panggul jangan jadi ngalor-ngidul Panggil panggul Saudagar cangkul Lading wis tuk ngariung boga duit saratus Dibelikan kana opak Gul dul Pangsit Wangsit Koe kok dosan Koe kok demen Dosa! Mosok! Ngesel Ngeyel Dasar panggul Bukan pinggul larilah sebelum kebalap!

Help me....

Kupikir perasaanku itu akan berhenti di satu titik dan tak bergerak lagi. Namun ternyata hal itu salah dan tak terbukti. Semua yang kutakutkan dulu mengganggu kehidupanku ada dan muncul lagi. Begitu saja, secepat lepasan anak panah dari busurnya. Langsung saja menancap tepat di sasarannya, hatiku. Dulu kupikir itu cuma pikiran kotor sementara yang akan menguap ketika ada hal lain yang lebih menarikkku untuk memikirkannya. Tapi ternyata lebih kusibuk akan hal dan aktivitas lain, pikiranku itu tak pernah berubah bahkan semakin besar dan semakin parah. Rasanya semakin benar-benar membuatku susah bernapas dan berteriak. Suaraku tercekat kuat di tenggorokan, tak seperti saat ku masih bersih dulu. Kini aku harus minum anti oksidan terlebih dahulu sebelum berbuat sesuatu. Gila! Kuingin lepas dari semua ini sebelum menjadi kangker yang merusak kesehatanku. Atau jadi AIDS yang membuatku kurus tanpa sebab. Apalagi sejak perasaanku itu muncul, karuan otak dan syarafku berjalan tak normal. Selalu

Diapit dua bintang

Kukan tetap milih matahari, ini bukan promosi atau obral janji! Matahari lebih dari segala bintang. Baik yang ada di langit maupun yang ada di kolongnya (dunia). Matahri bisa kita rasakan kehangatannya, cahaya dan juga sinarnya. Kalo bintang kan Cuma keliatan cahayanya aja, lagian kadang suka nggak jelas, kelap-kelip. Tapi sayangnya kita tuh selalu mengatakan, "cita-citaku setinggi bintang di langit." Langit-apaan? Langit-langit rumah? Apa pondok langitan? Jadinya mengikuti apa yang kita katakana tadi, cita-cita kita juga kadang nggak jelas, karena ikut sifat bintang, kelap-kelip. Kalo kata orang, nggak konsisten gitu! Hari ini ada, eh besok hilang. Besok hilang, eh lusa muncul lagi. Atau selalu ganti-ganti cita-cita. Mendingan milih matahari, sinarnya jelas, panasnya mantap! Tuh yang cewek aja ngerti banget dengan adanya matahari bisa bikin kulit jadi hitam. Makanya mereka pada nggak berani keluar siang-siang. Padahal boong tuh! Matahari nggak bisa ngitamin kulit, kulit send

Hei Anak Baru, Sini Nape!!

Tiap kali melangkah, kutemukan sosok-sosok baru menyembulkan wajahnya malu-malu. Enggan menyapaku, mereka berburu, entah apa yang diburu. John Nyelonong. Gila! Bener-bener gila! 1033 kalo nggak salah (berarti bener kan?) anak baru taon 2004 masuk ke Mesir! Banyak sekali bukan? Bukan? Anak seribu itu berarti ada sekitar Rp 10.330.000.000 yang keluar dari saku mereka. Itu kalo itungannya satu anak Rp 10.000.000. nah kalo ada yang lebih dari itu.. Nggak kebayang deh! Sepuluh milyar itu bisa untuk beli to’miyah (Panganan kecil dari kacang) berapa truk? Berapa ton isy (roti mesir)? Berapa lembar e-voiz $2 (kartu telpon internet)? Makanya pertama gue bilang, gila banget! Itung sendiri deh kalo gak percaya. Kita sendiri nggak bisa berpikir (bukan berarti bodoh lho, cuma mungkin tidak pintar) bagaimana bisa mereka semua berpikir, menimbang, memutuskan untuk pergi-kuliah-ke mesir. Apa sih yang mempromosikan mesir sebagai tempat yang layak untuk kuliah di luar negeri? Siapa sih yang jadi prov
Gambar
aku kecil 
Gambar
i dan spink 
Gambar
di depan sadat 
Gambar
di pantai iskandariah 

Wajahkah yang Kau Tengok?

Kemaren ada temen yang nanya kita, "Bung (panggilan ke cowok) kapan loe rencana nikah? Lihat Bung, temen-temen seangkatan kita yang cewek udah banyak yang kegaet (nikah) ama seniornya?" Langsung aja kita jawab, "kalo soal rencana, kagak ente tanyain juga, kita udah kepikiran dari dulu. Tapi majalahnya, eh masalahnya adalah siapa yang mau ama kita?" Yup, ini masalah klasik cowok dari jaman nenek-nenek masih bisa ikutan perang dulu, siapa yang mau ama kite? Kagak mudah ngilangin ketakutan di hati yang paling dalem ini (ceile). Apalagi kalau udah masuk ke masalah jodoh dan pernikahan. Terus terang aje, selaku lelaki perjaka normal seribu persen, kita pengen nikah cepet. Apalagi setelah diprovokatori ama sinetron pernikahan Dini (bukan pengen ikutan MBA (Married By Accindent-nya lho!), kita kan jadi pengen nyoba pernikahan Dono (cowok ye..). Kalo diliat kan sepertinya asyik banget bisa mesraan, de-el-el deh. Siapa yang gak mau coba? Tapi masalahnya ya itu tadi, siapa ya

MAD ABOUT YOU

Yang, aku khawatir sama kamu. Kalau kamu tak di sisiku, aku takut selamanya kau tak lagi di sisiku. Yang, aku khawatir saat kamu keluar rumah, kamu akan melihat yang lebih oke dan ganteng dari aku. Dan kamu akan tinggalkan aku.Yang, aku khawatir saat kamu melihat orang yang lebih pintar dari aku, kamu akan tinggalkan aku untuk memilihnya.Yang, aku takut saat kamu keluar rumah, bertemu orang di bis yang lebih keren dari aku, kamu akan tinggalkan aku.Yang, aku takut saat kamu kumpul di wisma, ada pembicara yang menarik perhatianmu dan kamu akan tinggalkan aku.Yang, aku takut saat kamu ikut organisasi, ada orang yang gape ngurus, trus kamu ngelirik dia dan tinggalkan aku.Yang, aku takut saat kamu kumpul di Sholah Kamil, salah satu panitianya memancingmu untuk berkenalan, dan kamu akan tinggalkan aku.Yang, aku takut saat kamu di antar orang ke Atabah, kamu bakal punya perasaan lebih padanya dan tinggalkan aku.Yang, aku takut saat kamu keluar sendirian malam-malam, sedang orang Mesir membun
Radio, Profesionalitas dan Gebrakan Baru PRESTASI Dulu-maaf-setahun yang lalu, penulis dihinggapi beberapa pikiran yang hinggap begitu saja di kepala. Kalau mau dibilang, sampai saat inipun pikiran itu masih ada. Penulis pikir-dulu-mahasiswa Mesir yang jumlahnya mencapai 2500 mahasiswa/i punya media hebat untuk menyebarkan informasi ke seluruh pelosok Mesir. Media yang bisa mengirimkan sinyal-sinyal tentang apa saja, darimana saja, ke mana saja. Media yang tidak bisa dibatasi sekat, pembatas, tembok, dan jeruji yang mengurungnya. Media yang anti SARA, tapi selalu bisa menengah dalam mengelola SARA, sehingga menarik untuk dinikmati dan dicerna. Penulis kira-dulu-kita punya televisi atau paling tidak radio. Tapi sayang kita tidak punya televisi atau bahkan radio sekalipun. Kini Mesir akan diserang ribuan mahasiswa/i baru pencari ilmu, entah ilmu apa saja. Mungkin ilmu agama pastinya, IPTEK, ilmu dagang, ilmu putih, ilmu hitam dan yang lainnya. Tapi sayang sekali lagi sayang, kita tetap s

Yahudi dan Sepak Bola

Mungkin itu kalimat yang selalu tergambar dibenak kita, bahwa Yahudi memang selalu haus darah. Walau entah sudah berapa liter darah yang ia tumpahkan di negeri munculnya 3 agama samawi itu, Palestina. Entah sudah berapa puluh ribu mayat bergelimpangan oleh peluru-peluru tajamnya. Entah sudah berapa puluh ribu rumah tergusur oleh traktor-traktor yang tak pernah pandang bulu. Entah. Namun yang pasti adalah kebengisan tetap ada pada diri mereka. Kebengisan itu ada pada diri pemimpin-pemimpin mereka, tentara-tentara mereka bahkan pada masyarakat sipil mereka. Baik di dalam negeri Israel itu sendiri maupun yang masih berserakan tapi menduduki tempat-tempat strategis di dunia luar. Mereka akan selalu menjadi monster yang mengerikan dan menegakkan bulu kuduk kita dimana pun mereka berada. Sudah biarkan saja begitu. Sekarang anggap saja konflik Israel-Palestina adalah sebuah perseteruan dua klub sepak bola. Dimana keduanya adalah musuh bebuyutan yang selalu saja berusaha saling mengalahkan dan

Belajarlah Sebelum Kamu Dipelajari

Seperti pepatah mengatakan, solatlah sebelum kamu disolatkan. Kita tuh harus selalu belajar, kan ada pepatah lain yang mengatakan, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan kulit. Nah kalau kita yang mati? Meninggalkan apa coba? Manusia yang mati, katanya cuma bisa meninggalkan nama. Nama memang paling bisa banget untuk dikenang, apalagi nama dari seorang tokoh yang terkenal dan tersohor. Nah kalau kita yang mati, apa nanti bakal ada yang mengenang nama kita? Dan kenapa nama kita akan dikenang? Hidup itu cuma sekali, kata orang, maka bikinlah yang berarti. Sekali kita hidup sekali juga kita mati. Kalau udah hidup masih bisa mati, tapi kalau sudah mati? Tidak bisa lagi hidup. Kalau udah mati, ya sudah berhenti semua yang bisa kita lakukan. Tidak bisa lagi kita melakukan sesuatu hal pun yang bisa dilakukan saat kita hidup. Sudah istirahat dari beraktivitas. Di saat hidup, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Bisa belajar, bisa makan, bisa menonton TV, bisa beribadah, bi

GIRL IN THE NEXT DOOR

Gadis kecil diseberang jalan Tersenyum padaku setiap hari Dibalik jendelanya bersama adiknya Menatapku lekat seakan aku makhluk aneh Lalu menoleh ke adiknya dan berbisik entah apa Kikuk ku terus melangkah Malu mungkin ada yang melihat Tapi hatiku berkata “kurang ajar!” Gadis kecil bau kencur menatapku dengan lekat Seakan aku makhluk aneh Atau mungkin bonekanya yang hilang Bukan! Aku bukan makhluk aneh hasil imajinasimu Bukan juga kau bonekamu yang hilang! Aku pria dewasa asli Pejalan kali di depan rumahmu Yang mau tak mau terus melewatimu, dan pandanganmu Yang menusuk hatiku, perasaanku…. Bolehkah ku minta? Tutup matamu?larilah sebelum kebalap!

Sontoloyo

"Sudah kukatakan sebelumnya, gorok dulu lehernya sebelum kau buang! Dasar bodoh, kau biarkan kepalanya masih nempel di leher!" "Plak, plak!" "Dasar sontoloyo!" Heru menamparku berulang-ulang. Tapi tamparannya tak kurasakan apa-apa. Tubuhku sudah mati rasa. Gila! Dokter Mona belum mati juga, walau kepalanya kubenturkan berulangkali ke dinding kamarnya. Ia belum mati! Dan kini, aku takut ia ke kantor polisi melaporkan kesalahanku. "Dikepalanya itu ada susuk ‘urip’ yang kalo belum dilepas, dia tak akan mati selamanya! Dasar dukun betina!" Heru menendang kaleng bir rongsokan ke pindu. Suaranya yang berisik mengalihkan pandangan banyak orang yang berlalu lalang didepan rumah sempitku di gang yang juga sempit. "Sekarang kau sendiri yang harus tanggungjawab karena Mona sampai lapor ke polisi, aku gak mau tau! Aku mo ke Yogya cari objekan laen. Jadi pembunuh bayaran emang kadang bikin pusing!" Aku tak beranjak dari tempat dudukku, aku terlalu l

Diapit dua bintang

Kukan tetap milih matahari, ini bukan promosi atau obral janji! Matahari lebih dari segala bintang. Baik yang ada di langit maupun yang ada di kolongnya (dunia). Matahri bisa kita rasakan kehangatannya, cahaya dan juga sinarnya. Kalo bintang kan Cuma keliatan cahayanya aja, lagian kadang suka nggak jelas, kelap-kelip. Tapi sayangnya kita tuh selalu mengatakan, "cita-citaku setinggi bintang di langit." Langit-apaan? Langit-langit rumah? Apa pondok langitan? Jadinya mengikuti apa yang kita katakana tadi, cita-cita kita juga kadang nggak jelas, karena ikut sifat bintang, kelap-kelip. Kalo kata orang, nggak konsisten gitu! Hari ini ada, eh besok hilang. Besok hilang, eh lusa muncul lagi. Atau selalu ganti-ganti cita-cita. Mendingan milih matahari, sinarnya jelas, panasnya mantap! Tuh yang cewek aja ngerti banget dengan adanya matahari bisa bikin kulit jadi hitam. Makanya mereka pada nggak berani keluar siang-siang. Padahal boong tuh! Matahari nggak bisa ngitamin kulit, kulit send
Gambar
kumpul ama temen  
Gambar
gimana sih ini? 

Beauty and the Beast

Kulit Joko tak seputih Sinta, jelas karena Joko orang Jawa asli. Sedang Sinta bersuku sunda yang terkenal keputihan kulitnya. Joko juga suka berjemur di sawah membantu ortunya mengelola sawah. Hingga kadang berkubang di lumpur dengan John, sapi kesayangannya. Atau berenang di kali nan jernih, sejernih kasih ibu. Ibu sapa? Ibu dari kambing-kambingnya lah yau! Sebenernya (kita jujur nih ya) Joko dan Sinta itu bukan tetangga. Joko tinggal di desa sementara Sinta tinggal di kota. Joko anak seorang petani yang mengerjakan sawah milik orang lain sementara Sinta itu anak pemilik ribuan hektar kebun teh di Puncak sana. Joko dan Sinta juga bukan sodara kembar. Ortunya juga bukan sodara jauh apalagi sodara dekat, ya terang aja kulitnya beda. Jadi gak perlu tanya lagi ya.. Tapi walau gitu, mereka berdua punya tautan hati yang dalam. Sedalam lautan yang dalam. Kalau lautan gak dalam, namanya bukan lautan. Paling juga sumur. Atawa lubang galian. Tul kan? Nah karena kedalamannya, jadi gak keliatan a

Rasib Gak Rosib Asal Kumpul

" Nang, kamu kok bisa rosib gitu ?" "Kan sudah bapak katakan berkali-kali, belajar yang rajin!" "Dasar kamu memang pemalas!" Kata bapak kepadaku. Marah besar. Malam ini aku harus menelpon bapak untuk mempertanggung jawabkan kerja dan belajarku selama setahun di mesir ini. Dan pasti, aku tahu benar, aku dimarahi, karena aku rosib. Tapi kusangka cuma sebentar, bukan habis-habisan seperti ini. "Dasar kamu anak durhaka! Sudah dibiayai susah-susah, kau malah tak bersyukur!" kata Ibu menambahi "kau pasti malas belajar!" Otakku berdenyut kencang. "Ngapain aja kamu setahun ini!" Bisanya cuma bikin malu orang tua, keluarga, tetangga...!" Ibuku terus bicara... Aaaaa….tidak!! Terengah-engah aku terbangun, rupanya cuma mimpi. Gila! Mimpi yang seperti kenyataan. Napasku sampai kembang-kempis menyaksikan paras ibu dan bapakku, memerah dan sangat marah. Memarahiku besar-besaran tanpa ada jeda pada kalimat-kalimatnya. Seperti itukah kedu

sampe tua aku mau...

Ampe tua.. Aku mau.. Ampe tua, aku mau sama kamu... Suer! Ampe tua, aku mau sama kamu... Sumpah! Eh apa perlu kubersumpah? Tak kah kamu percaya padaku? Dengan kemurnian jiwaku? Dengan rintihan desah napasku? Aku bicara benar.. Benar boong! Ketipu deh lo! Cucian deh! Tau nggak sebenarnya cintaku cuma gombal? Biar kau mendekat padaku... Kuambil sarimu dan kutinggalkan kau Sebagai mantanku... Hahaha.. Salah sendiri kau mau.. Sudah dilarang agamamu kau masih ngotot.. Ingin mencoba hal yang baru kau kata? Ya, hal yang baru itu adalah kau belum pernah jadi mantan. Mantanku, mantannya, mantan dia, mantan mereka.... Dan kau suka, kau gembira, tersenyum saja.. Tak merasa, tak ada rasa.. Menyalahi agama? Kau sudah lupa.. Sudah lupa berapa kali kau ditipunya? Dibohonginya dengan janji-janji gombalnya, dengan bualannya, dengan akal piciknya, dengan tubuh atletisnya, dengan kumis melintangnya, dengan sorak sorainya? Kau suka digapit kesana-kemari, ketawa-ketiwi, becanda-becandi, mojok sana-sini.. Y

friendster

http://akurries.blogs.friendster.com/achoer/

ada lagi di blog tetangga..

ane juga punya blog di friendster.. lagi-lagi cuma coba-coba bikin.. http://akurries.blogs.friendster.com/achoer/

duh komp lagi rusak nih...

komp lagi rusak parah, untungnya pas lagi ujian. tapi cukup mengganggu aktivitas.. ngegame!

berapa cewek...

“ emang udah berapa cewek yg gak cocok ama kamu?” “ kagak cocok semua kayaknya.” “ eh, gimana sih cara liat cewek itu cocok gak ama kita?” “ uda berapa cewek?” “Banyakkkkk deh!” “ cocok, kalo dia mau mencoba memahami perasaan kita.” “ caranya biar tau?” “ lebih terbuka aja.” “ tentang semua niat kita.” “ kalo dia juga terbuka, berarti dia ada keinginan untuk cocok ama kita.” “ ngomong donk!” “ kan ane gak mau pacaran.” “ oo kalo gitu, nyocokinnya pas nikah” “ lebih terasa indah.” “ gimana bisa gitu?” “ udah deh yg penting ada keinginan untuk saling memahami.” “ berarti sebelum ente ambil keputusan itu, ente sering omong2 ama dia?” “ mungkin bahkan sering jalan bareng ya?” “ atau paling tidak sering sms dan telapon?” “ tul gak?” “ cuma sms n telp doank kok.” “ dan semua itu merencanakan ngomongin tentang keinginan nikah ke ortu.” “ kalo jalan bareng gak lah..” “ dia gak kaget diajak nikah cepet?” “ alhamdulillahn

eh

“ aku kemaren udah bilang ke ortu pengen nikah.” “ tapi gak diijinin.” “ haHA.” “ dibilang juga apa?” “ susah mencari ortu pengertian.” “ sebenernya sih gak masalah, brur!” “ ortuku sih setuju aja.” “ Cuma ortuku takutnya calon mertuanya yg gak setuju.” “ lho kok bisa mertuanya yang ditakutin gak setuju?” “ emang ortu kamu udah ngerti sapa mertuanya.” “ emang sapa sih yang beruntung..” “ dapet orang keren macam loe ini? “ sori Men, gak bisa ngasih tau!” “ pelit ya?” “ sononya gak pengen ada yg tau kecuali keluarga ampe diresmiin.” “ katanya udah gak diterima?” “ jadi gimana tu?” “ lamarannya sih diterima.” “ tapi harus tunggu waktu.” “ nikahnya setelah lulus dan setelah aku dapet kerja.” “ kelamaan donk!” “ ibunya yg maunya gitu. bapaknya sih setuju.” “ ibunya takut aku bohongin.” “ ibunya namanya sapa sih?” “ ntar biar ane yang samperin.” “ ye... pengen tau ajja loe, jangan ah!” “ lho, kita kan prend